KENAPA ALLAH KUMPULKAN KITA DI BLOG INI ?

Siapakah Manusia Yang Paling Bahagia?

Siapakah Manusia Yang Paling Bahagia?

Apabila kita ditanya, “apa tujuan kita hidup di dunia atau apa sih yang kita cari di dunia ini?” Tentu hampir semua jawabannya adalah sama, yaitu mencari kebahagiaan. Hanya saja, kebahagiaan itu berbeda-beda tergantung dari persepsi setiap orang.

Ada yang bahagia ketika bermaksiat, ada yang berbahagia ketika melakukan hobi yang tidak bermanfaat, ada yang bahagia saat selfi-selfi, ada yang bahagia mengunjungi tempat-tempat wisata yang hit dan ada yang bahagia ketika melakukan hal-hal aneh yang merugikan masyarakat. Ini semua adalah kebahagiaan yang semu dan hanya sementara saja.

Kebahagiaan yang tidak menenangkan hati dan menentramkan jiwa kita. Bahkan ada kebahagiaan yang menipu, yaitu menipu manusia, karena dia menyangka itu adalah kebahagiaan. Padahal hakikatnya, itu adalah kesengsaraan, semisalnya pecandu narkoba.

Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah Ta’ala dan hari akhir, kita dibimbing oleh syariat agar bahagia dunia dan akhirat dengan kebahagiaan yang sejati. Bukan kebahagiaan yang semu, bahkan kebahagiaan yang menipu.

Secara umum, kebahagiaan itu terdapat pada tiga perkara. Syaikh Muhammad At-Tamimi Rahimahullah menjelaskan tanda tersebut, yaitu; jika diberi kenikmatan, dia bersyukur, jika diuji dengan ditimpa musibah, dia bersabar, dan jika melakukan dosa, dia beristighfar (bertaubat), maka tiga hal ini adalah tanda kebahagiaan” (Matan Al-Qawa’idul Arba’).

Sebagian ulama menjelaskan lebih rinci, apa itu kebahagiaan dan tanda-tandanya. Imam As-Syathiby rahimahullah menjelaskan,

Di antara tanda-tanda kebahagiaan seorang hamba

1. dimudahkan ketaatan baginya, dekat majlis ilmu, masjid

2. perbuatan-perbuatannya (amalnya) sesuai dengan sunnah

3. berteman dengan orang-orang saleh

4. baiknya akhlak kepada sesama manusia

5. menyebarkan kebaikan pada semua makhluk

6. memberikan perhatian kepada kaum muslimin, dan

7. pandai menjaga waktu” (Al-I’tishom, 2 : 152).

Hal yang paling penting dan perlu diketahui bahwa kebahagiaan itu terutama terletak di hati, bukan pada harta, jabatan dan kedudukan. Hal ini sederhana, tetapi banyak dilupakan dan dilalaikan oleh manusia. Mereka tertipu dengan dunia dan gemerlap dunia.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ

Yang namanya kaya (ghina’), bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan dunia). Namun yang namanya ghina’  adalah hati yang selalu merasa cukup (HR. Bukhari dan Muslim).

Salah satu tanda kebahagiaan sejati yang juga sering dilupakan manusia adalah bahagia dengan membahagiakan orang lain atau senang karena membuat senang orang lain. Sebagaimana ungkapan bahasa Arab,

سؤال: من أسعد الناس الجواب: من أسعد الناس

Pertanyaan, ‘Siapakan manusia yang paling berbahagia?’ Jawaban, ‘Mereka yang membuat manusia bahagia (membahagiakan orang lain).

Hal ini selaras dengan hadits Nabi Shallallahu ‘alahi wasallam, bahwa salah satu amalan yang paling besar pahalanya di sisi Allah adalah memasukkan kebahagiaan di hati seorang muslim.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

أفضل الأعمال أن تدخل على أخيك المؤمن سرورا

Sebaik-baik amal saleh adalah agar engkau memasukkan kegembiraan kepada saudaramu yang beriman(HR. Ibnu Abi Dunya, Jami’ush Shaghir no. 1096).

Semoga kita selalu bahagia dunia-akhirat dengan taufik dari Allah Ta’ala dan amal saleh. Allah Ta’ala berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَٰلِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS. An-Nahl: 97).

Comments